Tim estafet 4x100 m putri Jamaika kembali merasakan podium juara di pentas Olimpiade setelah 17 tahun lamanya. Kali terakhir, Jamaika merayakan kemenangan di nomor estafet sprint pada edisi Athena 2004 silam. Penantian panjang tersebut berakhir di Stadion Nasional Jepang (6/8).
Kuartet sprinter Jamaika, Briana Williams, Elaine Thompson-Herah, Shelly-Ann Fraser Pryce dan Shericka Jackson tampil hebat di babak final nomor estafet 4x100 m. Jamaika memanfaatkan tren positif sprinter mereka untuk berlari kencang dengan catatan waktu 41,02 detik. Itu menjadi rekor nasional baru di Jamaika.
“Aku sangat senang, tim ke sini dan tampil dalam sebuah pertunjukkan,” papar Thompson Herah kepada World Athletics. Herah saat ini menjadi wanita tercepat kedua sepanjang sejarah di nomor 100 m dan 200 m. Yakni dengan catatan waktu 10,61 detik dan 21,53 detik di lintasan Stadion Nasional Jepang.
Di Tokyo, Jamaika mengandalkan trio peraih medali di nomor 100 m putri. Antara lain, Thompson-Herah, Shelly-Ann dan Jackson. Mereka mengalahkan tim AS yang hanya mampu finis 0,43 detik lebih cepat di belakang Jamaika, dan Inggris Raya yang mengamankan medali perunggu.
Jackson yang menjadi jangkar kuartet Jamaika memastikan langkah Jamaika untuk kembali merasakan podium juara. Sprinter veteran Jamaika Fraser Pryce menyebut fokus utama timnya adalah saat transisi perpindahan tongkat. Dan Jamaika berhasil tampil hebat di babak final.
“Kami tidak mendapatkan rekor dunia malam ini (6/8), tetapi kami mendapatkan rekor nasional,” papar atlet yang dijuluki Mommy Rocket tersebut. (*)