Olimpiade Tokyo 2020 menjadi momentum terbaik buat Elaine Thompson-Herah. Ia menebalkan dominasi di nomor sprint putri, dengan kembali mendulang medali emas dari nomor 200m di Stadion Nasional Jepang (3/8). Prestasi tersebut merupakan medali emas kedua buat pelari andalan Jamaika tersebut. Setelah tiga hari sebelumnya berjaya di nomor 100m putri.
Thompson-Herah mencatatkan waktu 21,53 detik, unggul 0,28 detik dari pelari Namibia Christine Mboma dan Gabrielle Thomas dari AS yang memastikan medali perunggu. Hasil tersebut sekaligus memastikan Thompson-Herah mempertahankan gelar serupa di nomor 200m pada Olimpiade sebelumnya di Rio de Janeiro Brasil 2016.
Kepada World Athletics ia menjelaskan telah melakukan segalanya untuk bisa memenangkan nomor andalannya. Ia berjuang keras pasca mengalami serangkaian cedera pasca debut di dua nomor sprint pada Olimpiade Rio. “Ini PB (personal best) baru, dan rekor nasional, aku sangat senang,” paparnya.
Thompson-Herah saat ini menjadi pemegang rekor nasional baru Jamaika di nomor 200m. Ia menggusur pendahulunya, Marlene Ottey yang mencetak waktu 21,64 pada 1991 silam. “Jujur saja, aku sangat lelah. Kakiku butuh istirahat,” sebutnya setelah melewati pekan yang berat. Ia menjalani enam perlombaan dalam lima hari terakhir.
Di tempat yang sama, Mboma, debutan asal Namibia tampil mengejutkan. Sprinter 18 tahun itu sukses menggamit medali perak. Ia menyingkirkan para pelari veteran, seperti Shelly-Ann Fraser-Pryce ataupun Thomas. “Aku datang untuk mendapatkan pengalaman, tetapi berbuat lebih baik (ketimbang yang kuharapkan),” sebutnya.
Mboma patut berbangga, karena catatan waktu 21,81 detik menempatkan sebagai pemegang rekor dunia U-20 pada nomor 200m putri pada usia 18 tahun 72 hari. “Di masa lalu, setiap kali aku berlari dengan para atlet elit, aku merasa gugup. Tetapi sekarang tidak lagi!,” tegasnya. (*)